MAKALAH
TRANSISTOR
DI AJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH:
DASAR ELEKTRONIKA
DOSEN PEMBIMBING:
MISBAHUL JANNAH, S.T., M.T
DI SUSUN OLEH:
IKHSAN FAHRI
NIM: 150150029
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MALIKUSSALEH
TAHUN PELAJARAN 2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Transistor” pada mata kuliah Dasar Elektronika. Tak lupa shalawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita kepada Nabi besar Muhammad SAW beserta para keluarga, sahabat, dan pengikut – pengikutnya sampai akhir zaman.
Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa mendatang.
Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT. Amin.
Lhokseumawe, 1 Juni 2016
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I ..........................................................................................................1
PENDAHULUAN.......................................................................................1
a. Indentifikasi Masalah.........................................................................2
b. Rumusan Masalah...............................................................................2
c. Tujuan Penulisan................................................................................2
BAB II .........................................................................................................3
PEMBAHASAN..........................................................................................3
a. Pengertian Transistor.........................................................................3
b. Jenis-jenis Transistor.........................................................................4
c. Fungsi Transistor...............................................................................8
d. Cara Menentukan Kaki dan Jenis Transistor..................................10
BAB III......................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................13
a. Kesimpulan .....................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Komponen elektronika merupakan sebuah alat yang menjadi pendukung atau bagian dari rangkaian elektronik yang bisa bekerja sesuai dengan fungsinya. Komponen elektronika ini dapat berupa kapasitor, transistor, resistor, dioda, lampu, PCB, CCB dan lain-lain. Semua komponen elektronika tadi di lekatkan pada sebuah papan rangkaian elektronik dengan menggunakan soder atau mungkin tidak melekat pada papan rangkaian namun dihubungkan dengan kabel.
Komponen elektronika terdiri dari satu atau lebih bahan elektronika yang terdiri dari satu atau lebih bahan-bahan elektronika yang disatukan. Masing-masing rangkaian
elektronik memiliki fungsi yang berbeda-beda bergantung pada komponen-komponen elektronika yang terpasang pada rangkaian tersebut.
Masing-masing komponen elektronika bentuk, ukuran, dan memiliki fungsi yang berbeda-beda seperti mengatur arus dan tegangan, menyekat arus,meratakan arus, memperkuat sinyal dan lain-lain.
Transistor merupakan salah satu komponen elektronika, dalam mempelajari ilmu elektronika perlu sekali untuk memahami apa itu transistor. Karena sebagian besar komponen rangkaian elektronik memiliki transistor maka dari itu seorang yang belajar ilmu elektronika harus mempelajari terlebih dahulu komponen-komponen elektronika salah satunya adalah transistor.
Transistor ditemukan pertama kali oleh William Shockley, John Barden, dan W. H Brattain pada tahun 1948. Mulai dipakai secara nyata dalam praktek mereka pada tahun 1958. Sebelum transistor ditemukan, teknologi pada masa itu menggunakan sebuah alat berbentuk tabung berukuran ibu jari tangan orang dewasa yang di dalamnya terdapat ruang vakum yang disebut dengan vacum tubes. Teknologi tersebut sudah dipergunakan pada komputer pertama di dunia.
1.1 Identifikasi Masalah
· Banyak Masyarakat yang tidak mengerti atau kurang tahu tentang Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu jenis-jenis Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu fungsi Transistor.
· Banyak Masyarakat yang tidak tahu menentukan kaki dan jenis Transistor
1.2 Rumusan Masalah
Apa pengertian dari Transistor?
Apa saja jenis-jenis dari Transistor?
Apa saja fungsi dari Transistor?
Bagaimana cara menentukan kaki dan jenis Transistor?
1.3 Tujuan Penulisan
· Mengetahui pengertian dari Transistor.
· Mengetahui jenis-jenis dari Transistor.
· Mengetahui fungsi dari Transistor.
· Mengetahui dan bisa menentukan kaki dan jenis Transistor.
BAB II
PEMBAHASAN
2. 2. 1 Pengertian Transistor
Menurut Wikipedia Indonesia (2013) “Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya” . sedangkan apabila ditinjau dari segi bahasa transistor berasal dari dua kata yang memiliki arti berbeda yaitu “transfer” yang berarti penyaluran atau pemindahan dan “resistor” yang berarti penghambat. Sedangkan transistor menurut dasarelektronika.com (2013) adalah “∙∙∙suatu pemindahan atau peralihan bahan setengah penghantar menjadi penghantar pada suhu atau keadaan tertentu”. Jadi bisa dikatakan transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu.
Transistor terdiri dari dua macam dioda, dan banyak dibuat dari bahan-bahan seperti germanium, silikon dan garnium arsenide. Menurut Fajar (2010) “kemasan dari transistor itu sendiri biasanya terbuat dari Plastik, Metal, Surface Mount, dan ada juga beberapa transistor yang dikemas dalam satu wadah yang disebut IC (Intregeted Circuit)”. Di kehidupan nyata transistor memiliki 3 terminal. Tegangan atau arus yang dipasang di satu terminalnya mengatur arus yang lebih besar yang melalui 2 terminal lainnya. Transistor merupakan komponen yang sangat penting dalam dunia elektronik modern. Pada rangkaian analog, transistor digunakan dalam amplifier (penguat). Rangkaian analog dapat berupa pengeras suara, sumber listrik stabil, dan penguat sinyal radio. Pada rangkaian digital, transistor digunakan sebagai saklar berkecepatan tinggi dan beberapa transistor juga dapat dirangkai sedemikian rupa sehingga berfungsi sebagai logic gate, dan memori.
Gambar 1.1 Transistor
2 2. 2Jenis-jenis Transistor
Sama halnya dengan komponen elektronika yang lain, transistor juga memiliki jenis yang berbeda-beda. Menurut Fathi (2011) “Jenis-Jenis Transistor yang paling umum dibedakan menjadi dua jenis, yaitu Transistor Bipolar dan Transistor Efek Medan”. Jenis transistor tersebut sangat mempengaruhi rangkaian yang terdapat transistor tersebut, beberapa rangkaian yang sangat dipengaruhi oleh jenis transistor yang digunakan atau dipasang adalah rangkaian amplifier, rangkaian audio, rangkaian saklar , rangkaian tegangan tinggi dan lain-lain.
1. Transistor Bipolar (Transistor Dwikutub)
Transistor jenis ini banyak sekali digunakan pada peralatan-peralatan elektronik di sekitar. Transistor ini memiliki 3 kaki yang berbeda-beda kaki pertama diberi nama Basis atau biasanya dengan kode (B), kaki Emitor atau (E), dan kaki Kolektor (K).
Gambar 1.2 Transistor
Transistor bipolar ini terdiri dari dua jenis apabila di tinjau dari jenis susunan lapisan yang ada di dalam transistor tersebut.
a. Transistor Jenis PNP
Transistor jenis ini terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis P dan satu lapis bahan konduktor jenis N. Menurut Wikipedia Inonesia (2013) “ Arus kecil yang meninggalkan basis pada moda tunggal emitor dikuatkan pada keluaran kolektor”. Dengan kata lain transistor jenis PNP akan hidup atau bekerja saat Basis lebih rendah dari pada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke dalam pada kaki Emitor (E).
Gambar 1.3 Transistor PNP
b. Transistor Jenis NPN
Transistor NPN terdiri dari dua lapis bahan semi konduktor jenis N, dan satu lapis bahan semi konduktor jenis P. Transistor jenis ini banyak digunakan karena pergerakan elektron pada bahan semi konduktor lebih tinggi sehingga memungkinkan operasi arus besar dan kecepatan tinggi. Cara kerja transistor ini berlawanan dengan transistor jenis PNP, atau dengan kata lain transistor jenis NPN akan bekerja saat Basis lebih tinggi daripada Emitor. Lambang transistor ini memiliki tanda panah yang menunjuk ke luar pada kaki Emitor.
Gambar 1.4 Transistor NPN dan Kakinya
2. Transistor Efek Medan (Transistor FET)
Transistor jenis ini bekerja dengan prinsip mengalirkan aliran elektron dari tegangan. Menurut komponenelektronika.org (2012) “ FET beroperasi dengan efek medan listrik pada aliran elektron melalui satu jenis bahan semikonduktor”. Sama dengan transistor bipolar, transistor efek medan ini memiliki 3 kaki yang diberi nama Drain (D), Source (S) dan Gate (G). Sistem kerja dari transistor ini adalah dengan cara mengendalikan arus aliran elektron dari terminal Source ke Drain melalui saluran dengan menggunakan tegangan yang diberikan oleh terminal Gate. Saluran tersebut terbuat dari bahan semikonduktor jenis N dan P.
Transistor FET ini memiliki 2 jenis yaitu Enhancement Mode dan Depletion Mode. Kedua jenis transistor FET tersebut menandakan polaritas tegangan pada Gate dibandingkan dengan Source saat transistor menghantarkan listrik. Contoh pada depletion mode Gate negatif dibandingkan dengan Source, sedangkan pada enhancement mode Gate positif. Apabila tegangan pada Gate di rubah menjadi positif maka aliran arus kedua mode di antara Source dan Drain akan meningkat.
Gambar 1.5 Transistor Efek Medan (FET)
2.3 Fungsi Transistor
Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah :
ü Amplifier : Penguat
ü Mixer : Mencampur Frekuensi
ü Rectifier : Penyearah
ü Switcher : Penghubung (saklar)
ü Oscilater : Pembangkit getaran
Contoh Rangkaian Elektronik Menggunakan Transistor
Gambar 1.6 transistor Sebagai Gerbang NOT
Gambar 1.7 Transistor Sebagai Gerbang AND
Gambar 1.8 Transistor Sebagai Gerbang OR
Gambar 1.9 Transistor Sebagai Oscilator
2.3 Menentukan Kaki dan Jenis Transistor
Untuk menentukan jenis transistor dan ketiga kakinya maka dapat menggunakan dua cara, yang pertama dengan melihat pada datasheetnya. Sedangkan yang kedua dengan melakukan pengukuran/ tes kondisi menggunakan AVOmeter/ multitester. Pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan cara kedua yaitu dengan melakukan tes kondisi menggunakan multitester, yaitu:
1. Menentukan Kaki Basis, Sekaligus Menentukan Jenis Transistor.
Untuk menentukan kaki basis kita harus tau karakter kaki basis ini, yaitu yang dimiliki pada jenis PNP. Pada tahap ini kita harus memisalkan kaki-kaki transistor tersebut dengan nama lain, sebagai contoh kaki 1, kaki 2, dan kaki 3. Kemudian atur multitester ke Ohm meter x10 atau x10 0 kemudian kita cari kaki basis dengan:
Hubungkan probe merah ke salah satu kaki, misal kaki 1 kemudian probe hitam dihubungkan ke kedua kaki yang lain, apabila multitester memberikan nilai ukur resistansi yang rendah (jarum bergerak lebar) pada keduanya maka kaki 1 adalah kaki basis untuk transistor PN P. Dan N PN apabila probe pada posisi kaki 1 adalah probe hitam dengan hasil ukur seperti sebelumnya. Jika hanya pada satu kaki 2 atau 3 saja yang bergerak kemungkinan basis-nya 2 atau 3. Ulangi lagi, carilah konfigurasi sampai diketemukan jarum multitester bergerak semua. Pastikan basis sudah ketemu dan jenis transistor NPN atau PNP:
Gambar 2.0 Menentukan Basis dan Jenis Transistor
· NPN : Kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam jarum tidak bergerak.
· PNP: Kaki basis probe merah, kaki emitor dan kolektor probe hitam maka jarum bergerak. kemudian bila dibalik kaki basis probe hitam, kaki emitor dan kolektor probe merah jarum tidak bergerak.
2. Menentukan Kaki Kolektor dan Emitor.
Kaki basis sudah ditentukan kemudian kita dapat menetukan kaki kolektor dan emitor dengan konsep transistor sebagai saklar. Untuk menetukan kaki kolektor dan emitor setting multmeter di pindah ke Ohm meter x10 KOhm , Kemudian lakukan teknik berikut.
· Misalnya transistor N PN . Hubungkan probe hitam pada salah satu kaki selain basis dengan cara menempelkan probe bersama jari tangan kita (probe dan kaki transistor dipegang jadi satu).
· Hubungkan probe merah pada kaki yang lain (juga selain basis) dan jangan
disentuh dengan jari tangan.
· Sentuh kaki basis dengan jari tangan (dengan tujuan memberikan bias pada kaki tersebut mengingat tubuh kita juga memiliki energi listrik potensial). Jika jarum multitester tidak bergerak, balik posisinya ke kaki yang lain. Sentuh kembali kaki basis dengan jari tangan. Jika jarum meter bergerak cukup lebar maka bisa dipastikan kaki yang dipegang bersama probe hitam adalah kolektor, kaki yang lain (probe merah) adalah emitor.
· Untuk transistor PNP caranya sama cuma posisi probe merah dan probe hitam dibalik.
Gambar 2.1 Menentukan Kolektor dan Emitor
Untuk kaki emitor pada kemasan tertentu biasanya ditandai sirip pada kemasan transistor. Kemudian tanda untuk kaki kolektor adalah huruf c, tanda titik bulat, titik kotak atau titik segitiga yang berada di kemasan transistor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Transistor adalah alat semi konduktor yang berguna untuk penguat, penyambung, stabilisasi modulasi sinyal dan lain-lain pada suhu atau keadaan tertentu. Transistor terdiri dari dua dioda yang terbuat dari germanium, silikon, dan garnium arsenide yang dibungkus dengan plastik, metal atau surface Mount. Transistor memiki 2 jenis yaitu transistor bipolar (transistor dwikutub), dan transistor efek medan (FET). Transistor bipolar dibagi menjadi 2 berdasarkan susunan bahan semikonduktor yaitu transistor PNP (2 lapis bahan semikonduktor P dan 1 lapis bahan semi konduktor N) dan transistor NPN (2 lapis bahan semikonduktor N dan 1 lapis bahan semikonduktor P). Sedangkan pada transistor efek medan (FET) juga dibagi menjadi dua yaitu enhancemen mode dan depletion mode, hal tersebut berdasarkan polaritas pada saluran-saluran yang ada pada transistor. Transistor memiliki beberapa fungsi di antaranya adalah amplifier (penguat), mixer (mencampur frekuensi), rectifier (penyearah), switcher (penghubung/saklar), oscilater (pembangkit getaran).
DAFTAR PUSTAKA
Dasarelektronika.com, Pengertian dan Fungsi Transistor, (Online),
(http://dasarelektronika.com/pengertian-dan-fungsi-transistor/), diakses pada
25 November 2013
Fathi M, Jenis-Jenis Transistor, (Online),
(http://instrumenhouse.blogspot.com/2013/04/jenis-jenis-transistor_1.html?
m=1), diakses pada 20 November 2013
Fajar, Transistor dan Penjelasannya (Dasar-Dasar Elektronika), (Online),
Komponenelektronika.org, Mengenal Field Effect Transistor (FET) / Transistor Efek
Medan, (Online),
Wikipedia Indonesia, Transistor, (Online),
Wikipedia Indonesia, Transistor Sambungan Dwikutub, (Online),
(http://id.wikipedia.org/wiki/Transistor_sambungan_dwikutub), diakses pada 27 November 2013