IC
555 diperkenalkan pertama kali oleh Signetics Corporation (diakuisisi
oleh Philips) pada tahun 1971 dengan nama asli SE555/NE555 dan mendapat
sebutan "The IC Time Machine". Nama 555 sendiri diambil dari
penggunaan 3 buah resistor 5-kohm yang terdapat di dalam sebagai
penyusun IC ini. Secara keseluruhan IC 555 tersusun atas 2 komparator
tegangan, 1 flip-flop bistable, 1 transistor pembuangan (discharge), dan
3 resistor pembagi tegangan.
Firstly,
IC 555 explained by Signetics Corporation ( Take over by Philips) at
1971 with original name’s SE 555/NE 555 and get term “The IC Time
Machine”. This 555 take by using 3 resistor 5 ohm inside as this IC
composer. Totality IC 555 arrange of 2 voltage comparator, 1 bistable flip flop, 1 discharge transistor, and 3 voltage divide resistor.
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ............................................................................................................... 2
Abstrak............................................................................................................................. 3
Daftar isi........................................................................................................................... 4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang .................................................................................................... 5
1.2 Maksud & Tujuan .............................................................................................. 5
1.3 Ruang Lingkup ...... 6
1.4 Permasalahan Pokok ...... 6
1.5 Sistematika Penulisan ......................................................................................... 6
BAB 2 LANDASAN TEORI ................................................. 8
BAB 3 PEMBAHASAN ............................................................. 29
BAB 4 PENUTUP............................................................................... ...... 31
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran – Saran
DAFTAR PUSTAKA 32
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring
dengan kemajuan teknologi modern sekarang ini yang menyediakan segala
macam fasilitas yang serba praktis dan kemudahan yang diberikan kepada
manusia sebagai pengguna, membuat kita merasa tertarik untuk memiliki
dan menggunakan fasilitas tersebut. Demikian juga dengan bel pintu, bel
pintu membuat kita lebih mudah dalam bertamu apalagi sekarang ini banyak
rumah-rumah yang jarak antara gerbang dengan rumah cukup jauh. Dengan
adanya rumah yang menggunakan bel pintu akan memudahkan si pengunjung
(tamu) dalam melakukan hubungan dengan si pemilik rumah yang berada
didalam tanpa mengucapkan salam dengan suara yang keras, selain itu
dengan adanya bel pintu si pemilik rumah akan mengetahui adanya tamu
yang berkunjung kerumahnya dengan mendengar bel yang dibunyikan oleh
tamu. Maksud dari dua nada pada rangkaian ini merupakan sebuah rangkaian
elektronika yang dapat menghasilkan keluaran yang berupa nada tinggi
dan nada rendah. Perbedaan nada yang dihasilkan ini terjadi pada saat
saklar ditekan yang akan menghasilkan nada tinggi sedangkan untuk nada
rendah terjadi sesaat setelah saklar dilepas. Rangkaian ini menggunakan
beberapa komponen elektronika yang diantaranya adalah saklar, dioda,
resistor, kapasitor, loud speaker dan yang paling utama dari rangkaian
ini menggunakan IC-555.
1.2 Maksud dan Tujuan
Dalam
makalah ini penyusun ingin memberikan kepada teman-teman atau pembaca
untuk mengetahui sebuah komponen yang berpengaruh dalam dunia
elektronika. Maksud tujuan penyusun agar pembaca atau teman sekalian
bisa mengetahui fungsi utama dan cara kerja jomponen ic ne555 dan
bermanfaat dalam belajar. Untuk itu penyusun ingin memberikan penjelasan
tentang tujuan dari pembuatan makalah tentang analisa rangkaian
elektronika ic ne555.
1. Dapat mengetahui system kerja komponen elektro IC NE555
2. Dapat mengetahui fungsi kaki-kaki komponen elektro IC NE555
3. Agar dapat memberikan pengetahuan kepada teman-teman sekalian
4. Dapat merangkai sebuah rangkaian elektronika yang dapat kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
5. Dan dapat menjelaskan asal pembuatan komponen elektronika dengan IC NE555.
1.3 Ruang Lingkup
Adapun ruang lingkup penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui dan mengenal komponen ic ne555 dalam membuat suatu rangkain
2. Mengetahui fungsi dari tiap-tiap komponen.
3. Mengetahui cara memasang komponen dengan benar.
4. Mampu membuat sebuah rangkain elektronika dengan IC NE 555 atau komponen IC yang lain.
5. Sebagai wacana untuk terus mengikuti perkembangan teknologi yang kiat pesat.
1.4 Permasalahan Pokok
Dalam
makalah ini akan di bahas mengenai rangkaian bel pintu 2 nada
menggunakan IC NE 555 dengan sedikit menerangkan spesifikasi dan fungsi
masing-masing komponen serta menitikberatkan pada penganalisaan fungsi
IC NE 555 dan cara kerja dari rangkaian tersebut.
1.5 Sistematika Penulisam
Untuk
memudahkan pembaca dalam memahami isi makalah ini, penulis menguraikan
secara singkat tentang isi pokok yang akan penulis jabarkan dalam
makalah ini dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Maksud dan Tujuan
1.3 Ruang Lingkup
1.4 Permasalahan Pokok
1.5 Sistematika Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
BAB III PEMBAHASAN
BAB IV PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori Dasar Elektronika
Dalam elektronika, komponen elektronika dibagi menjadi dua bagian yaitu :
1. Komponen Aktif
2. Komponen Pasif
Komponen
aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoprasiannya
membutuhkan sumber tegangan dan sumber arus, misalnya Dioda, Resistor,
Kapasitor, Trafo dan lain-lain. Sedangkan Komponen Pasif adalah komponen
elektronika yang dalam pengoprasiannya tidak memerlukan sumber tegangan
atau sumber arus tersendiri, misalnya Transistor, Tranducer, SCR,
Relay, Integrated Circuit (IC) dan lain-lain. Namun disini kami akan
menjelaskan uraian dari komponen-komponen elektronika yang bersangkutan
dengan alat yang kami buat yaitu “BEL PINTU 2 NADA”.
B. Komponen Aktif & Pasif
Komponen
aktif adalah komponen elektronika yang dalam pengoprasiannya
membutuhkan sumber tegangan dan sumber arus, misalnya Dioda, Resistor,
Kapasitor, Trafo dan lain-lain. Sedangkan Komponen Pasif adalah komponen
elektronika yang dalam pengoprasiannya tidak memerlukan sumber tegangan
atau sumber arus tersendiri, misalnya Transistor, Tranducer, SCR,
Relay, Integrated Circuit (IC) dan lain-lain.
Komponen- komponen yang dipakai dalam pembuatan “BEL PINTU 2 NADA” meliputi :
1. IC NE555
IC
555 diperkenalkan pertama kali oleh Signetics (diakuisisi oleh Philips)
pada tahun 1971 dengan nama asli SE555/NE555 dan mendapat sebutan "The IC Time Machine".
Nama 555 sendiri diambil dari penggunaan 3 buah resistor 5-kohm yang
terdapat di dalam atau sebagai penyusun IC ini. Secara keseluruhan IC
555 tersusun atas 2 komparator tegangan, 1 flip-flop bistable, 1
transistor pembuangan (discharge), dan 3 resistor pembagitegangan.
Sirkuit
terpadu (bahasa Inggris: integrated circuit atau IC) adalah komponen
dasar yang terdiri dari resistor, transistor dan lain-lain. Salah satu
contoh IC yaitu 555 multivibrator.
IC pewaktu 555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk berbagai pewaktu dan multivibrator.
Spesifikasi
Spesifikasi
ini merupakan tipe NE555. Pewaktu 555 lainnya mungkin memiliki
spesifikasi yang berbeda, tergantung tingkat penggunaannya (militer,
medis, penerbangan, dll.).
IC
NE555 mempunyai 8 pin(kaki) dan hanya berukuran kurang dari ½ cm3
(sentimeter kubik). Aplikasi utama IC NE555 digunakan sebagai Timer (pewaktu) dengan operasi rangkaian Monostable dan Pulse Generator (pembangkit pulsa) dengan operasi rangkaian estable. Selain itu, dapat juga digunakan sebagai Time Delay Generator dan Sequentian Timing. Dilihat dari perusahaan pembuatnya, IC NE555 merupakan pabrikan dari Philips dan Texas Instrument. Banyak
perusahaan yang membuat IC yang serupa dengan IC NE55. Masing-masing
perusahaan mengeluarkan dengan desain dan teknologi yang berbeda-beda.
Misalnya, Nasional Semikonduktor membuat dan menyebutnya dengan nama LE555. Motorola/On-Semi mendisainnya dengan transistor CMOS sehingga konsumsi powernya ukup kecil dan menamakannya MCI455. Maxim membuat
versi CMOS dengan nama M7555. Walaupun namanya berbeda-beda, namun
fungsi dan diagramnya saling kompatibel (fungsi dan posisi pinnya) anta
yang satu dengan yang lain. Walaupun kompatibel satu sama lain, tetap
saja ada beberapa karakteristik yang berbeda seperti konsumsi daya,
frekuensi maksimum, dll.
- Gerbang Logika Dasar
Pengertian
dari gerbang logika itu sendiri adalah suatu piranti dengan jumlah
terminal masukan dan sebuah terminal keluaran yang keadaan keluarannya
tergantung dari sinyal masukan secara keseluruhan.
Gerbang Dasar yang terdiri dari atas :
· Gerbang AND
Gambar 2.1
Pada gerbang logika yang ada diatas tersebut akan didapat persamaan untuk keluarannya adalah Y = A • B dan untuk tabel kebenarannya adalah sebagai berikut :
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
Tabel 2.1
* Gerbang OR
Dilambangkan dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 2.2
Pada gerbang logika OR yang ada diatas maka akan didapat persamaannya sebagai berikut :
Y = A + B
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
1
|
Dari persamaan yang ada diatas tersebut maka akan didapat tabel kebenarannya sebagai berikut :
Tabel 2.2
* Gerbang NOT
Dilambangkan dengan gambar sebagai berikut :
Gambar 2.3
Dari gambar yang ada diatas maka akan didapat persamaannya sebagai berikut :
A = A
A
|
Y
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Maka dari persamaan yang ada diatas akan didapat pula tabel kebenarannya sebagai berikut :
Tabel 2.3
2.1.2 Gerbang Turunan
Gerbang turunan adalah gerbang yang terbentuk dari gerbang dasar, gerbang turunan ini terdiri atas :
* Gerbang NAND
Gambar 2.4
Dari gerbang logika yang ada diatas maka akan didapat persamaannya sebagai berikut : Y = A • B
Dari persamaan yang ada diatas akan didapat pula tabel kebenarannya sebagai berikut :
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Tabel 2.4
* Gerbang NOR
Gambar 2.5
Dari gerbang logika yang ada diatas maka akan didapat persamaannya sebagai berikut : Y = A + B
Dari persamaan yang ada diatas akan didapat pula tabel kebenarannya sebagai berikut :
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
0
|
Tabel 2.5
* Gerbang EXOR
Gambar 2.6
|
Dari persamaan yang ada diatas akan didapat pula tabel kebenarannya sebagai berikut :
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
1
|
1
|
1
|
0
|
Tabel 2.6
* Gerbang EXNOR
Gambar 2.7
|
Y = A B
Dari persamaan yang ada diatas akan didapat pula tabel kebenarannya sebagai berikut :
A
|
B
|
Y
|
0
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
1
|
0
|
0
|
1
|
1
|
1
|
3. DIODA
Dioda
merupakan suatu semikonduktor yang hanya dapat menghantar arus listrik
dan tegangan listrik pada satu arah saja, yang memiliki bahan pokok dari
Germanium (Ge) dengan tegangan barier sebesar 0,3volt artinya bila
tegangan yang melewatinya kurang dari 0,3 volt maka dioda tidak bekerja
dan Silikon (Si) dengan tegangan barier sebesar 0,7 volt artinya bila
tegangan yang melewatinya kurang dari 0,7 volt maka dioda tidak bekerja.
Struktur
dioda tidak lain adalah sambungan semikonduktor P dan N. Satu sisi
adalah semikonduktor dengan tipe P dan satu sisinya yang lain adalah
tipe N. Dengan struktur demikian arus hanya akan dapat mengalir dari
sisi P menuju sisi N.
Gambar 2.9 Simbol dan struktur dioda
Gambar ilustrasi di atas menunjukkan sambungan PN dengan sedikit porsi kecil yang disebut lapisan deplesi (depletion layer), dimana terdapat keseimbangan hole dan elektron. Seperti yang sudah diketahui, pada sisi P banyak terbentuk hole-hole
yang siap menerima elektron sedangkan di sisi N banyak terdapat
elektron-elektron yang siap untuk bebas merdeka. Lalu jika diberi bias
positif, dengan arti kata memberi tegangan potensial sisi P lebih besar
dari sisi N, maka elektron dari sisi N dengan serta merta akan tergerak
untuk mengisi hole di sisi P. Tentu kalau elektron mengisi hole disisi P, maka akan terbentuk hole pada sisi N karena ditinggal elektron. Ini disebut aliran hole dari P menuju N, Kalau mengunakan terminologi arus listrik, maka dikatakan terjadi aliran listrik dari sisi P ke sisi N.
Gambar 2.10 dioda dengan bias maju
Sebalikya apakah yang terjadi jika polaritas tegangan dibalik yaitu dengan memberikan bias negatif (reverse bias). Dalam hal ini, sisi N mendapat polaritas tegangan lebih besar dari sisi P.
Gambar 2.11 dioda dengan bias negatif
Tentu jawabanya adalah tidak akan terjadi perpindahan elektron atau aliran hole dari P ke N maupun sebaliknya. Karena baik hole dan elektron masing-masing tertarik ke arah kutup berlawanan. Bahkan lapisan deplesi (depletion layer) semakin besar dan menghalangi terjadinya arus.
Demikianlah
sekelumit bagaimana dioda hanya dapat mengalirkan arus satu arah saja.
Dengan tegangan bias maju yang kecil saja dioda sudah menjadi konduktor.
Tidak serta merta diatas 0 volt, tetapi memang tegangan beberapa volt
diatas nol baru bisa terjadi konduksi. Ini disebabkan karena adanya
dinding deplesi (deplesion layer).
Gambar 2.12 grafik arus dioda
Sebaliknya
untuk bias negatif dioda tidak dapat mengalirkan arus, namun memang ada
batasnya. Sampai beberapa puluh bahkan ratusan volt baru terjadi breakdown, dimana dioda tidak lagi dapat menahan aliran elektron yang terbentuk di lapisan deplesi.
a. Dioda Kontak titik dan Dioda Hubungan
Dioda
kontak titik, yaitu dioda yang dipergunakan untuk mengubah frekuensi
tinggi menjadi frekuensi rendah, misalnya tipe OA 70, OA 90 dan 1N 60.
Dioda
Hubungan, yaitu dioda yang dapat menghantarkan arus atau tegangan
listrik yang besar hanya satu arah dan digunakan untuk menyearahkan arus
dan tegangan. Dioda ini memiliki tegangan maksimal dan arus maksimal,
misalnya tipe 1N4001 ada 2 jenis, yaitu yang berkapasitas 1Ä‚ / 50 volt
dan 1Ä‚ / 100 volt.
Gambar 2.13 Simbol Dioda Kontak Titik dan Dioda Hubungan
b. Dioda Zener
Phenomena tegangan breakdown
dioda ini mengilhami pembuatan komponen elektronika lainnya yang
dinamakan zener. Sebenarnya tidak ada perbedaan sruktur dasar dari
zener, melainkan mirip dengan dioda. Tetapi dengan memberi jumlah doping
yang lebih banyak pada sambungan P dan N, ternyata tegangan breakdown
dioda bisa makin cepat tercapai. Jika pada dioda biasanya baru terjadi breakdown pada tegangan ratusan volt, pada zener bisa terjadi pada angka puluhan dan satuan volt.
Gambar 2.14 Simbol Zener
Ini adalah karakteristik zener yang unik. Jika dioda bekerja pada bias maju maka zener biasanya berguna pada bias negatif (reverse bias). Zener juga banyak digunakan untuk aplikasi regulator tegangan (voltage regulator)
misalnya tipe 12 volt artinya dioda zener dapat membatasi tegangan yang
lebih besar dari 12 volt menjadi 12 volt. Zener yang ada dipasaran
tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan breakdwon-nya.
- Dioda Pemancar Cahaya (LED)
Merupakan
komponen yang dapat mengeluarkan emisi cahaya.LED merupakan produk
temuan lain setelah dioda. Strukturnya juga sama dengan dioda, tetapi
belakangan ditemukan bahwa elektron yang menerjang sambungan P-N juga
melepaskan energi berupa energi panas dan energi cahaya. LED dibuat agar
lebih efisien jika mengeluarkan cahaya. Untuk mendapatkna emisi cahaya
pada semikonduktor, doping yang pakai adalah galium, arsenic dan
phosporus. Jenis doping yang berbeda menghasilkan warna cahaya yang
berbeda pula.
Gambar 2.15 Simbol LED
Pada
saat ini warna-warna cahaya LED yang banyak ada adalah warna merah,
kuning dan hijau.LED berwarna biru sangat langka. Pada dasarnya semua
warna bisa dihasilkan, namun akan menjadi sangat mahal dan tidak
efisien. Dalam memilih LED selain warna, perlu diperhatikan tegangan
kerja, arus maksimum dan disipasi daya-nya. Rumah (chasing) LED dan bentuknya juga bermacam-macam, ada yang persegi empat, bulat dan lonjong.
LED
sering dipakai sebagai indicator pada peraga atau display yang
masing-masing warna bisa memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan
berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array) bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7 segment atau ada juga yang 14 segment. Biasanya digunakan untuk menampilkan angka numerik dan alphabet.
4. KAPASITOR
Kapasistor
adalah suatu komponen elektronika yang dapat menyimpan dan melepaskan
muatan listrik atau energi listrik. Kemampuan untuk menyimpan muatan
listrik pada kapasitor disebut dengan kapasitas atau kapasitansi seperti
halnya hambatan, kapasitor dapat dibagi menjadi :
* Kapasitor tetap
Kapasitor tetap merupakan kapasitor yang mempunyai nilai kapasitas atau kapasitansi yang tetap.
Simbolnya .
Gambar 2.10
Kapasitor tetap yang digunakan dalam DADU
ELEKTRONIK adalah 1 Mikro farad yang berfungsi sebagai flip-flop.
Kapasitor dapat dibedakan dari bahan yang digunakan sebagai lapisan
diantara lempeng-lempeng logam yang disebut dielektrikum. Dielektrikum
tersebut dapat berupa keramik, mika, mylar, kertas maupun film. Biasanya
kapasitor yang terbuat dari bahan tersebut nilainya kurang dari 1
mikrofarad.
Untuk
mengetahui besarnya nilai kapasitas pada kapasitor dapat dibaca melalui
kode angka pada badan kapasitor tersebut yang terdiri dari angka:
Angka
pertama (I) dan II menunjukan angka / nilai angka III (ketiga)
menunjukan faktor penggali / banyaknya nol dan satuannya pikofarad (pf).
* Kapasitor Tidak Tetap
Kapasitor
tidak tetap adalah kapasitor yang memiliki nilai kapasiotansi atau
kapasitas yang dapat diubah – ubah. Kapasitor terdiri dari :
a. Kapasitor Trimer
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah – ubah dengan cara memutar porosnya dengan memutar obeng.
Simbol trimmer kapasitor :
Gambar 2.11
b. Variabel Kapasitor (Varco)
Kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat diubah - ubah dengan
memutar poros yang tersedia.
Simbol Varco:
Gambar 2.12
Kapasitor mempunyai keistimewaan diantaranya :
- Penghubung , penstransfer , dan melewatkan arus bolak-balik
- Memblok arus dan tegangan searah
- Menyimpan dan mengeluarkan muatan listrik
- Penala frekuensi pada rangkaian
- Ada beberapa jenis kapasitor yaitu :
- Kapasitor keramik
5. RESISTOR
Resistor
adalah suatu komponen elektronika yang berfungsi untuk menghambat arus
listrik dan juga salah satu komponen yang kami pergunakan pada pembuatan
BEL PINTU 2 NADA ini.
Resistor dapat dibagi 2 macam yaitu :
* Resitor Tetap
Resistor tetap adalah yang memiliki nilai hambatan yang tetap. Dalam BEL PINTU 2 NADA ini, resistor yang digunakan memiliki batas kemampuan daya misalnya 1/4 watt, dan nilai toleransinya sebesar 5%
Artinya resistor hanya dapat dioperasiakan dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan daya.
Ø Simbol resistor tetap
(a) (b)
Untuk
mengetahui nilai hambatannya dapat dilihat atau dibaca dari warna yang
ada di badan resistor itu sendiri atau pada bagian luar badan resistor
yang disebut gelang warna.
Gambar 2.8
Contoh 1 : 4 warna gelang
Dengan catatan contoh 1 gelang 4 warna.
· Gelang 3&4 menunjukkan angka
· Gelang 2 menunjukkan banyaknya nol
· Gelang 1 menunjukkan toleransi
Gambar 2.9
Contoh 2 : 5 warna gelang
Dengan catatan contoh 2 gelang 5 warna
· Gelang 3,4&5 menunjukkan angka
· Gelang 2 menunjukkan bayaknya nol
· Gelang 1 menunjukkan toleransi
Untuk mengetahui berapa nilai warna serta toleransinya lihat tabel 2.1
Warna
|
Gelang Ke
| ||
3&4
|
2
|
1
| |
Hitam
|
0
|
0
|
1%
|
Cokelat
|
1
|
10
|
2%
|
Merah
|
2
|
100
|
2%
|
Jingga
|
3
|
1000
| |
Kuning
|
4
|
10.000
| |
Hijau
|
5
|
100.000
| |
Biru
|
6
|
1.000.000
| |
Ungu
|
7
|
10.000.000
| |
Abu-abu
|
8
|
100.000.000
| |
Putih
|
9
|
1.000.000.000
| |
Emas
|
-
|
0,1
|
5%
|
Perak
|
-
|
0,01
|
10%
|
Tidak Berwarna
|
-
|
0,001
|
20%
|
Tabel 2.8
Tabel diatas hanya khusus digunakan untuk resistor yang mempunyai 4 pita warna.
Untuk resistor dengan 5 pita warna memiliki tabel sebagai berikut :
Warna
|
Gelang Ke
| ||
3,4&5
|
2
|
1
| |
Hitam
|
0
|
0
| |
Cokelat
|
1
|
10
|
1%
|
Merah
|
2
|
100
|
0,1%
|
Jingga
|
3
|
1000
|
0,01%
|
Kuning
|
4
|
10.000
|
0,001%
|
Hijau
|
5
|
100.000
| |
Biru
|
6
|
1.000.000
| |
Ungu
|
7
|
10.000.000
| |
Abu-abu
|
8
|
100.000.000
| |
Putih
|
9
|
1.000.000.000
| |
Emas
|
-
|
0,1
|
5%
|
Perak
|
-
|
0,01
|
10%
|
Tidak Berwarna
|
-
|
0,001
|
20%
|
Tabel 2.9
Tetapi
pada proyek yang kami buat dalam hal ini adalah DADU ELEKTRONIK
resistor yang kami gunakan dan memang yang dibutuhkan pada rangkaian
adalah resistor yang menggunakan 4 gelang warna jadi yang akan lebih
diperjelas adalah resistor 4 warna saja dari rangkaian dibutuhkan
resistor yang bernilai 1KiloOhm ysitu dengan cara sebagai berikut.
Bernilai 1 KiloOhm
Berwarna : * Gelang I : Emas
* Gelang II : Jingga
* Gelang III : Hitam
* Gelang IV : Coklat
Resitor 4 warna ini juga berfungsi sebagai penghambat arus listrik sebagaimana fungsi resistor lainnya.
* Resistor Tidak Tetap (Variabel)
Resistor tidak tetap adalah resistor yang nilai kemampuannya atau nilai hambatannya atau resistansinya dapat
diubah-ubah. Jenisnya antara lain, hambatan geser trimpot dan
potensiometer. Karena pada rangkaian two wire intercom yang dipergunakan
hanya resistor yang bernilai tetap, jadi kami membahas resistor tidak
tetap sebatas yang besarnya saja.
- Keostat
Merupakan
hambatan geser yang terbuat dari kawat nikelin yang dillilitkan pada
silinder keramik dan terdapat logam yang menempel pada penghantar dan
dapat digeser kedudukannya.
- Trimpot
Merupakan
hambatan yang memiliki nilai hambatanya dapat diubah sesuai dengan
kebutuhan. Dengan cara memutar porosnya dengan menggunakan obeng.
6. PENGERAS SUARA
Pengeras suara atau speaker adalah
transduser yang mengubah sinyal elektrik ke frekuensi audio (suara)
dengan cara menggetarkan komponennya yang berbentuk selaput. Pada
dasarnya, speaker membawa sinyal elektrik dan mengubahnya kembali
menjadi getaran untuk membuat gelombang suara.
Sebuah
drivers memproduksi gelombang suara dengan menggetarkan cone yang
fleksibel atau diafragma secara cepat. Cone tersebut biasanya terbuat
dari kertas, plastik ataupun logam, yang berdempetan pada ujung yang
lebih besar pada suspension. Suspension atau surround, merupakan ratusan
material yang fleksibel yang menggerakkan cone, dan mengenai bingkai
logam pada drivers, disebut basket. Ujung panah pada cone berfungsi
menghubungkan cone ke voice coil. Coil tersebut didempetkan pada basket
oleh spider, yang merupakan sebuah cincin dari material yang fleksibel.
Spider menahan coil pada posisinya sambil mendorongnya bergerak kembali
dengan bebas dan begitu seterusnya.
7. MAGNET
Proses
spaker coil bergerak, kembali ke posisi semula dan seterusnya adalah
sebagai berikut. Elektromagnet diposisikan pada suatu bidang magnet yang
konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet
tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu
sama lain seperti dua magnet yang berhubungan pada umumnya. Kutub
positif pada elektromagnet tertarik oleh kutub negatif pada bidang
magnet permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub
negatif magnet permanen. Ketika orientasi kutub elektromagnet bertukar,
bertukar pula arah dan gaya tarik-menariknya. Dengan cara seperti ini,
arus bolak-balik secara konstan membalikkan dorongan magnet antara voice
coil dan magnet permanen. Proses inilah yang mendorong coil kembali dan
begitu seterusnya dengan cepat. Sewaktu coil bergerak, ia mendorong dan
menarik speaker cone. Hal tersebut menggetarkan udara di depan speaker,
membentuk gelombang suara. Sinyal audio elektrik juga dapat
diinterpretasikan sebagai sebuah gelombang. Frekuensi dan amplitudo dari
gelombang ini, yang merepresentasikan gelombang suara asli, mendikte
tingkat dan jarak pergerakan voice coil. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa frekuensi dan amplitudo dari gelombag suara diproduksi oleh
diafragma.
BAB III
PEMBAHASAN
Gambar Rangkaian Bel Pintu 2 Nada Dengan IC NE555
|
- Aktivator
Activator
pada rangkaian ini berasal dari tegangan yang diberikan pada rangkaian
sebesar 9 volt. input tegangan tersebut dapat mengunakan baterai ataupun
adaptor. Pada rangkaian ini penulis menggunakan baterai 9 volt sebagai
input tegangan.
2. Input
Input
pada rangkaian yaitu sebuah switch ( saklar ), yang berfungsi sebagai
pemilih nada tinggi (ketika switch posisi ON) dan nada rendah (ketika
switch posisi OFF).
3. Clock
Sebuah
IC 555 dengan menambahkan resistor dan kondensator sehingga rangkaian
IC 555 merupakan rangkaian astable, dimana outputnya akan menghasilkan
tegangan 0 Volt dan 5 Volt secara bergantian dengan waktu yang diatur
oleh resistor dan kondensator.
- Output
Output yang digunakan disini adalah nada yang keluar dari speaker yang keluarannya diatur dengan switch.
B. Analisa Rangkaian Secara Detail
Arus
akan mengalir dimulai dari sumber tegangan dan menuju switch. Ketika
switch ditutup arus akan mengalir melalui dioda, dimana diode berfungsi
sebagai saklar tertutup karena diberikan bias maju (anoda diode
diberikan tegangan positif dan katoda diberikan tegangan negative). Arus
akan terbagi dua menuju D1 dan D2. Arus dari D1 (diode 1) akan
dialirkan menuju R3 dan dilanjutkan menuju IC555 pin7 dan pin 6. Pin 7
(Discharge) berfungsi sebagai interval pewaktuan bunyi nada, dan pin 6
(Treshold) menentukan akhir pewaktuan bunyi nada, Arus pada D2 akan
terbagi menjadi tiga, menuju kapasitor polar, resistor, dan IC555 pin 4.
Kapasitor polar adalah kapasitor yang mempunyai kutub. Arus yang
melewati kapasitor polar dan R1 akan menuju speaker probe +. IC555 pin 4
adalah Reset, sebagai interval pewaktuan dapat disela dengan memberikan
pulsa reset 0V. IC555 pin 4 disambungkan menuju speaker probe +.
Speaker probe – akan disambungkan dengan C3 (kapasitor 3) dan di-ground-kan, serta probe – speaker akan disambungkan dengan sumber tegangan kutub -.
Prinsip
kerja dari Bel 2 Nada dimana sumber tegangan DC diberikan pada IC555
yang berfungsi sebagai pewaktu nada, dan digunakan switch yang berfungsi
sebagai pemilih nada tinggi (ketika switch posisi ON) dan nada rendah
(ketika switch posisi OFF).
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Komponen-komponen
penunjang suatu alat kita harus mengetahui fungsinya dan cara kerjanya.
Ic ne555 ini bisa dijelaskan bahwa fungsi yang banyak dalam
perkembangan elektronika. Dalam penjelasan ini suatu komponen bisa
dijalankan dengan adanya komponen penunjang dan komponan vital atau yang
paling utama. Ic ne555 ini dalam rangkain bel 2 nada dimana
sumber tegangan DC diberikan pada IC555 yang berfungsi sebagai pewaktu
nada, dan digunakan switch yang berfungsi sebagai pemilih nada tinggi
(ketika switch posisi ON) dan nada rendah (ketika switch posisi OFF).
4.2 Saran-saran
Dalam
kehidupan sehari-hari kita tidak lepas dari suatu perangkat
elektronika. Dalam makalah ini penyusun ingin memberikan sedikit
pengetahuan atau penjelasan agar dapat berguna dan bisa dikembang
luaskan dalam ilmu pengetahuan, agar tidak ketinggalan perubahan zaman
yang semakin maju dan berkembang. Dalam hal ini penyusun ingin pembaca
dan kawan-kawan bisa dapat berkreatif dan selalu menjadikan sebuah
kreasi yang bagus dan lebih baik lagi.